Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir Program Studi Ilmu Pemerintahan, Study Guides, Projects, Research of Political Sociology

Dengan menulis tugas akhir, mahasiswa menjadi terlatih untuk berpikir dan menulis secara terstruktur. Dengan menekuni tugas akhir, mahasiswa juga akan terbiasa mengumpulkan data dan menganalisanya secara sistematis. Menulis tugas akhir juga memberikan kemampuan bagi mahasiswa untuk membangun argumentasi untuk mempertahankan pendapatnya. Yang tidak kalah penting dari itu semua, proses pengumpulan data yang dilaksanakan mahasiswa untuk kepentingan tugas akhirnya juga membuat mereka terbiasa untuk berhadapan dengan orang-orang yang baru dikenal, sehingga memaksa mahasiswa mengasah kemampuan berkomunikasi mereka.

Typology: Study Guides, Projects, Research

2022/2023

Uploaded on 05/28/2024

eman-nurohman
eman-nurohman 🇮🇩

Partial preview of the text

Download Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir Program Studi Ilmu Pemerintahan and more Study Guides, Projects, Research Political Sociology in PDF only on Docsity! Muhammad Eko Atmojo Helen Dian Fridayani Vindhi Putri Pratiwi TUGAS AKHIR Program Studi Ilmu Pemerintahan B U K U P A N D U A N P E N U L I S A N i Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir Program Studi Ilmu Pemerintahan iv Daftar Pustaka .................................................................. 62 BAB IV KUTIPAN .............................................................. 65 BAB V LAMPIRAN ............................................................ 68 Halaman Sampul .............................................................. 68 Lembar Pengesahan .......................................................... 69 Lembar Pernyataan ........................................................... 70 Contoh Penulisan Hasil Wawancara ................................ 71 DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 72 v KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb. Dalam rangka menyesaikan studinya di Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, setiap mahasiswa dipersyaratkan untuk menyusun karya ilmiah berupa tugas akhir, baik itu dalam format skripsi maupun dalam bentuk artikel jurnal ilmiah. Namun Program Studi Ilmu Pemerintahan juga menyadari bahwa penulisan tugas akhir tersebut tidak cukup hanya dilihat dari aspek persyaratan akademik untuk dapat menyelesaikan studinya di perguruan tinggi saja. Proses dan tahapan yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa dalam menyusun tugas akhirnya tersebut akan memberikan beberapa manfaat yang sangat penting dalam tahap kehidupan mahasiswa selanjutnya, termasuk ketika mahasiswa telah menyelesaikan studinya dan memasuki dunia kerja. Dengan menulis tugas akhir, mahasiswa menjadi terlatih untuk berpikir dan menulis secara terstruktur. Dengan menekuni tugas akhir, mahasiswa juga akan terbiasa mengumpulkan data dan menganalisanya secara sistematis. Menulis tugas akhir juga memberikan kemampuan bagi mahasiswa untuk membangun argumentasi untuk mempertahankan pendapatnya. Yang tidak kalah penting dari itu semua, proses pengumpulan data yang dilaksanakan mahasiswa untuk kepentingan tugas akhirnya juga membuat mereka terbiasa untuk berhadapan dengan orang-orang yang baru dikenal, sehingga memaksa mahasiswa mengasah kemampuan berkomunikasi mereka. vi Menyadari betapa pentingnya tugas akhir mahasiswa, maka Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY merasa perlu untuk menerapkan standar tugas akhir baik dalam konteks substansi maupun redaksionalnya. Standarisasi tersebut sangat penting ditetapkan agar kualitas tugas akhir yang disusun oleh mahasiswa tersebut dapat terus terjaga dan dapat memenuhi standar-standar akademik yang ditentukan. Oleh karena itu, kami atas nama Pimpinan Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY menyambut baik terbitnya Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa ini, karena di dalamnya memuat hal-hal yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik dan optimal. Dalam kesempatan ini juga, kami mengucapkan terimakasih bagi tim penyusun yang sudah berupaya menyusun buku panduan yang sangat penting ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga buku panduan ini dapat dimanfaatkan secara optimal bagi seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, terutama yang sedang dan akan menyusun tugas akhirnya. Nashrun minallah wa fathun qariib Wassalamu’alaikum wr.wb. Yogyakarta, 6 Juli 2022 Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan Tunjung Sulaksono 3 penting secara sistematis. Mulai dari judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, pendahuluan, metode, hasil atau pembahasan, kesimpulan dan saran, hingga daftar rujukan atau pustaka. Dalam melakukan penelitian ilmiah baik tugas akhir maupun skripsi dapat menggunakan dua jenis metode penelitian, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metoda penelitian pada prinsipnya menceritakan cara yang merupakan alat (tool) mencapai tujuan atau sebagai alat untuk mencari jawaban terhadap pemecahan permasalah. B. SISTEMATIKA SKRIPSI METODE PENELITIAN KUALITATIF a) Konsep Metode Penelitian Kualitatif Metode penelitian dapat diartikan sebagai suati kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis. Dalam lingkup ilmu sosial terdapat dua metode penelitian yaitu metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Menurut (Creswell, 2012) metode penelitian kualitatif mendefinisikan sebagai suatu pendekatan atau penulusuran untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu ataus ekelompok ornag dianggap berasalah dari masalah sosial. Sedangkan menurut (Sugiyono, 2018) metode penelitian kualitatif adalah penelitian untuk menyelidiki, menemukan, mendeskripsikan, dan meningkatkan kualitas atau karakteristik dampak sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan dengan metode kuantitatif. Oleh karenanya, metode penelitian kualitatif merupakan penelitian untuk mendalami fenomena sosial dengan didukung data-data empiris yang menggamabarkan kejadian ilmiah. Apabila 4 melihat perkembangan zaman saat ini, untuk mendapatkan data empiris dalam penelitian kualitatif tidak hanya dengan wawancara secara langsung akan tetapi bisa melalui telepon, WA, Zoom, Google Meet maupun platform lainnya (Al- Hamdi, Sakir, Suswanta, Atmojo, & Efendi, 2020). Metode penelitian kualitatif dapat digunakan dengan penelitian lapangan, interpretative, naturalistic inquiry, discovery oriented, konstruktifisme, dan metode alternatif. Gambar 1. Metode Kualitatif Sumber : (Raco, 2018) Terdapat beberapa alasan mengapa metode penelitian kaulitatif menarik untuk digunakan dalam penelitian (Devine, 2002) yaitu (1) penelitian kualitiatif dapat menjelaskan suatu fenomena sosial secara mendalam, (2) Penelitian kualitatif adalah cara yang paling tepat untuk menjelaskan pengalaman subjektif seseorang, (3) metode kualitatif telah digunakan dalam berbagai penelitian ilmu sosial dan politik termasuk ilmu pemerintahan. Metode Kualitatif Penelitian lapangan Interpretatif Naturalistic inquiry Discovery oriented Konstruktifisme Metode alternatif 5 b) Karakteristik Penelitian Kualitatif Tabel 1. Karakteristik Penelitian No Aspek Karakteristik 1. Maksud Mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan memperhitungkan konteks yang relevan. 2. Tujuan Memahami fenomena sosial melalui gambaran holistic dan memperbanyak pemahaman mendalam. 3. Pendekatan - Induktif - Holistic - Subjektif - Berorientasi proses 4. Desain Fleksibel/luwes, dikembangkan, umum, dinegosiasikan, sebagai acuan untuk diikuti, dikhususkan hanya dalam istilah umum sebelum studi dilakukan. Tidak mengingkutkan intervensi dan berupaya agar gangguan seidkit mungkin. 5. Studi tentang konteks Berupaya memahami fenomena yang kompleks. 6. Pengukuran Subjektif, mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan dengan lingkungan 7. Data Naratif, deskriptif, dokumen pribadi, catatan lapangan, dokumen resmi, video. Sumber: (Moleong, 2012) 8 dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Atau dengan kata lain peneliti hendak menggambarkan suatu gejala (fenomena) atau sifat tertentu, tidak untuk mencari atau menerangkan keterkaitan antar variabel. d) Rumusan Masalah Setelah membuat latar belakang masalah, peneliti harus mampu merumuskan masalah yang telah diidentifikasikan tersebut ke dalam rumusan masalah penelitian. 1) Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan yang mampu menggambarkan permasalahan yang telah diidentifikasi oleh peneliti di dalam latar belakang masalah penelitian 2) Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan permasalahan yang akan dijawab oleh peneliti melalui kegiatan pengumpulan data yang akan dilakukan di dalam kegiatan 3) Rumusan masalah harus dibuat dengan maksud untuk menentukan arah penelitian yang dapat memberikan petunjuk mengenai cara pengumpulan data penelitian. Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan dalam sebuah penelitian dibuat untuk memahami gejala yang kompleks, interaksi sosial yang terjadi, dan dapat memungkinkan menemukan hipotesis atau pun teori baru. Berikut beberapa contoh rumusan masalah dalam penelitian kualitatif: 1) Bagaimana upaya pemerintah kabupaten Sleman dalam mempercepat program vaksinasi bagi masyarakat? 2) Faktor apa yang mempengaruhi masyarakat Kota Yogykarta dalam penggunaan Jogja Smart Service? 9 3) Bagaimana tata kelola kolaborasi gandeng gendong dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Yogyakarta? e) Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif Gambar 3. Aktivitas Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa aktivitas pengumpulan data. Salah satu langkah penting dalam proses pengumpulan data adalah menemukan orang/masyarakat atau tempat yang hendak dipelajari, memperoleh akses dan membangun relasi dengan para partisipan sehingga mereka dapat memberikan data yang bagus. Salah satu langkah yang terkait erat dalam proses tersebut adalah menentukan strategi untuk sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah sampel purposeful atau purpose sampling. Penggunaan purpose sampling dalam penelitian kualitatif dilakukan Menentukan tempat/individu Memperoleh akses dan membangun hubungan Sampling purposeful Mengumpulkan DataMerekam Informasi Memecahkan Persoalan Lapangan Menyimpan Data 10 dengan beberapa pertimbangan yaitu (1) keputusan-keputusan mengenai pemilihan partisipan atau tempat, (2) tipe strategi sampling yang spesifik dan (3) ukuran dari smapel yang dipelajari. Selain purpose sampling, peneliti dapat menggunakan snowball sampling, yaitu Teknik pengambilan sampel sumber data yang mana awalnya jumlahnya sedikit, akan tetapi selama proses penelitian memiliki pertambahan sampling. Hal ini dilakukan karena dari sumber data awal atau yang jumlahnya amsih sedikit belum menemukan data yang memuaskan, sehingga perlu adanya pertambahan sumber data (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian. 1) Teknik Studi Dokumentasi Informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Teknik atau studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum dan lain-lain berhubungan dengan masalah penelitian. 2) Teknik Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Metode wawancara/interview juga merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden/ orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Dalam wawancara 13 kesimpulan. Berbagai qualitative data analysis software yang dapat digunakan antara lain NVivo, ATLAS.ti, Vosviewer, Provalis Research Text Analytics Software, Quirkos, MAXQDA, Dedoose, Raven’s Eye, Qiqqa, webQDA, HyperRESEARCH, Transana, F4analyse, Annotations, dan Datagrav. Dalam penelitian sosial dengan metode kualitatif, biasanya peneliti dapat menggunakan analisis data dengan memanfaatkan software analisis data seperti NVivo, ATLAS.ti dan Vosviewer. 1) NVivo 12 Plus merupakan salah satu software dalam membantu mengolah data penelitian maupun dalam menganalisis data. Dalam NVivo 12 Plus, terdapat beberapa tool yang dapat digunakan untuk melakukan coding, untuk analisis media sosial, maupun analisis hasil wawancara. 2) ATLAS.ti dapat membantu kita mengorganisasi, memberikan kode, dan menganalisis data penelitian kita secara efisien dan terstruktur. Software ini mampu membaca berbagai jenis data, seperti data audio, data video, data gambar, maupun data tertulis (artikel,buku, data survey, ataupun transkip wawancara). Hal ini memungkinkan kita dalam melakukan trianggulasi dengan berbagai jenis pengumpulan data. Vos viewer digunakan untuk memvisualkan bibliografi, atau data set yang berisi field bibliografi (judul, pengarang, penulis, jurnal, dst.). Dalam dunia penelitian, VV digunakan untuk analisis bibliometric, mencari topik yang masih ada peluang diteliti, mencari referensi yang paling banyak digunakan pada bidang tertentu dan lainnya. Tag line Vosviewer, seperti ditulis pada websitenya: Visualizing scientific landscapes. 14 g) Teori Dalam Penelitian Banyak literatur yang menjelaskan pengertian teori yang berasal dari kata: thea. Definisi teori dapat berbeda-beda menurut pandangan kalangan ahli teori berdasarkan pada bidang-bidang pengetahuan serta tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Teori dalam ilmu sosial adalah penjelasan sistematis tentang hukum-hukum dan kenyataan-kenyataan yang dapat diamati, yang berkaitan dengan aspek khusus dari kehidupan manusia (Merriam, 2009). Menurut (Sugiyono, 2017) teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematis melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Dari pengertian teori di atas, definisi teori mengandung tiga hal penting yaitu, Pertama, teori adalah serangkaian proposisi antar konsep-konsep yang saling berhubungan. Kedua, teori merangkan secara sistematis atau fenomena sosial dengan sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Ketiga, teori menerangkan fenomena-fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya. Pada sebuah penelitian, teori menjadi faktor yang sangat penting dalam proses penelitian itu sendiri, sebab dalam suatu penelitian diawali dari penggunaan teori dan berakhir pada pengujian teori itu sendiri. Seperti gambar sebagai berikut: 15 Gambar 5. Komponen Informasi, Kontrol Metodologis, dan Transformasi Informasi Dalam Proses Ilmiah Sumber: Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dan Perspektif dalam (Sinambela, 2014). Gambar di atas menunjukkan bahwa ketika ada suatu permasalahan dan akan diteliti, maka langkah awal adalah melakukan kajian secara teoritik akan masalah tersebut. Hal Dunia empiris Induktif analisis TEORI Pembentukan konsep, pembentukan dan penyusunan proposal Logika penarikan kesimpulan Deduksi Logis General Empiris Keputusan terima atau tolak hipotesis Hipotesis Pengujian Hipotesis Pengukuran, Ringkasan sampel, dan Perkiraan parameter Penjabaran, Instrumentasi, penentuan skala, penentuan sampel Pengamatan 18 Penelitian Kuantitatif Deskripsi Literatur (1985); Kumar, (2005). Interpretasi Pendekatan penelitian kuantitatif mengacu pada penyelidikan fenomena sistematis melalui analisis statistik dan matematis dan pengolahan dan analisis data numerik. Bhattacherjee, (2012); Kumar, (2005). Biasanya dipilih ketika: • Penting untuk menganalisis dan memproses sejumlah data besar kuantitatif untuk memverifikasi hipotesis dan/atau menguji teori. • Tidak ada ketidakpastian tentang konsepsi yang sedang dipertimbangkan. • Penelitian dapat dilakukan dengan kuesioner yang mencakup pertanyaan sederhana dan jawaban singkat yang dapat dengan mudah diukur dan dibandingkan. Dawson, (2002); Kothari, (1985); Kumar, (2005); Bhattacherjee, (2012); Singh, (2006); Goertz & Mahoney, (2012). Konteks • Korelasi dengan eksperimen • Testing Pengujian hipotesis yang Martin & Bridgmon, (2012); Black, (1999); Balnaves 19 Penelitian Kuantitatif Deskripsi Literatur berkaitan dengan fenomena. • Penggunaan alat statistik canggih • Menggunakan kuesioner & Caputi, (2001). Bentuk Pertanyaan Pertanyaan tertutup Balnaves & Caputi, (2001); Singh, (2006). Format data Data numerik (kuantifikasi) biasanya diperoleh dengan kuesioner. Miles & Huberman, (1994); Goertz & Mahoney, (2012). Kelebihan • Hasilnya adalah numerik (kuantitatif) dan karena itu sering dianggap objektif (berbasis fakta, terukur dan dapat diamati). • Pendekatan penelitian kuantitatif memfasilitasi pemrosesan dan analisis data dalam jumlah besar. • Data kuantitatif memudahkan untuk menyoroti perubahan dan perbedaan. • Dalam penelitian kuantitatif lebih mudah untuk membandingkan data numerik. Martin & Bridgmon, (2012); Black, (1999); Balnaves & Caputi, (2001); Goertz & Mahoney, (2012); Newman, (1998); Black, (1999); Singh, (2006.) 20 Penelitian Kuantitatif Deskripsi Literatur • Pendekatan kuantitatif memfasilitasi pengembangan indikator penilaian kuantitatif. Selain tabel di atas, karakteristik dari penelitian kuantitatif menitikberatkan pada pola deduktif (rasional- empiris atau top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus. Logika yang digunakan adalah logika positivistik dan menghindari hal-hal yang bersifat subjektif. Logika positivistik adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik, dan tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris. c) Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif 1) Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengutamakan analisa mendalam tentang data dan fakta yang telah ditemukan. Penelitian jenis ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena- fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya (Sinambela, 2014). Metode penelitian deskriptif biasanya digunakan untuk penelitian status, suatu objek, suatu kondisi tertentu, suatu sistem pemikiran, ataupun peristiwa di masa yang akan datang. Contohnya: ingin melihat pengaruh pembelajaran daring melalui Myklass di Program studi Ilmu 23 masalah. Penelitian ini dilakukan secara ilmiah dengan konsep penelitian ilmiah yang melibatkan kelompok partisipan sehingga dapat dilakukan kolaborasi, hasil penelitian ini digunakan sebagai refleksi diri sebagai pemecah masalah. Penelitian ini biasanya dilakukan pada bidang pendidikan. Contohnya: jika peneliti berupaya menangani perselisihan, pertengkaran, masalah atau konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat didalam sekolah atau kelas. Peneliti menganalisis dan mengamati secara cermat melalui interaksi dengan siswa-siswa di suatu sekolah atau kelas dengan mencari sumber masalah yang ada dan sebagainya. Kemudian menganalisis semua data dan memberikan rekomendasi tentang penyelesaian atas konflik tersebut. d) Penggunaan Metode Kuantitatif Metode kuantitatif digunakan apabila: a) Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal peneltian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian maupun dokumentasi. b) Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. c) Ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment terhadap yang lain. Untuk kepentingan ini metode yang sering digunakan adalah metode eksperimen. d) Peneliti bermaksud menguji penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif. 24 e) Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. f) Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori, dan produk tertentu. e) Menentukan Variabel Penelitian Variabel penelitian diartikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Variabel penelitian menjadi hal penting yang sangat mendasar dalam penelitian. Hal ini mengingat variabel penelitian merupakan tahapan awal dari penulisan suatu penelitian dalam menentukan hal yang ingin diteliti. Suatu penelitian tentunya tidak mungkin ada tanpa variabel penelitian. Berdasarkan sifat hubungan antar variabelnya, variabel penelitian dibedakan menjadi lima yaitu (Sinambela, 2014): a) Variabel bebas (Independet Variable) Variabel bebas berarti variabel yang memiliki pengaruh atas perubahan yang terjadi pada variabel lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada suatu variabel dianggap disebabkan oleh variabel bebas ini. Variabel ini sering disebut juga dengan variabel stimulus, pengaruh, prediktor, atau anteseden. Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh pendidikan politik terhadap pemilihan anggota legislatif di Indonesia” variabel bebasnya adalah pendidikan politik karena variabel tersebut berdiri sendiri dan dianggap mempengaruhi perubahan 25 yang terjadi pada variabel lainnya yaitu pemilihan anggota legislatif. b) Variabel Terikat (Dependent Variable) Berkebalikan dengan variabel bebas, variabel terikat berarti variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel ini keberadaannya dianggap merupakan suatu akibat dari adanya variabel bebas. Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dipengaruhi, dan konsekuensi. Contoh masih dengan judul penelitian yang sama dengan sebelumnya, berarti variabel terikatnya adalah “pemilihan anggota legislatif” karena hasil terpilihnya anggota legislatif dianggap dipengaruhi oleh pendidikan politik seseorang. c) Variabel Moderator Variabel Moderat/Moderate variable adalah variabel pihak ketiga yang memodifikasi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Atau dapat pula di definisikan bahwa, variabel moderator atau variabel moderating adalah variabel yang dapat mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Misalnya, hubungan motivasi dan prestasi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) akan semakin kuat jika ada reward dalam menciptakan lingkungan bekerja yang sangat baik. Hubungan akan semakin rendah jika pemberian reward dalam lingkungan bekerja kurang atau tidak ada. d) Variabel Intervening Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan 28 g) Rumusan Masalah yang Baik Merumuskan masalah dalam penelitian dapat dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut (Kothari, 1985): a. Masalah harus feasible, dalam arti masalah harus dapat dicari jawabannya melalui sumber yang jelas secara efektif dan efisien. b. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberi persepsi yang sama terhadap masalah tersebut. c. Masalah harus signifikan, artinya jawaban masalah yang diberikan harus memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pemecahan masalah kehidupan manusia. d. Masalah harus etis, yaitu berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai-nilai keyakinan, dan agama. Contoh pertanyaan kuantitatif a. Apakah ada pengaruh antara pandangan politik dengan pemilihan kepala daerah di Indonesia? b. Adakah hubungan pendidikan politik dengan partisipasi politik? h) Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara. Dugaan tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu pada data awal yang diperoleh. Kemudian dugaan benar atau salah ditentukan berdasarkan hasil penelitian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar. Dalam ilmu statistik, hipotesis merupakan pernyataan parameter populasi. Parameter populasi ini menggambarkan variabel yang ada dalam populasi, dihitung menggunakan 29 statistik sampel. Dengan demikian, jenis penelitian yang sudah pasti membutuhkan hipotesis adalah penelitian kuantitatif. Sedangkan pada penelitian kualitatif belum tentu memiliki hipotesis. Kalaupun ada adalah hipotesis kira-kira. Oleh karena itu sebelum ke lapangan, peneliti hendaknya harus atau telah merumuskan hipotesis penelitiannya. Kegunaan lain dari hipotesis penelitian adalah: a. Penelitian yang memiliki hipotesis yang kuat merupakan petunjuk bahwa peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian tersebut. b. Memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data c. Memberi petunjuk tentang apa saja yang harus diikuti dan jenis data seperti apa yang harus dikumpulkan d. Memberikan kerangka dalam rangka melaporkan kesimpulan penelitian Dalam menyusun hipotesis perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut agar menghasilkan rumusan yang baik, yaitu: a. Hipotesis harus menyatakan hubungan atau pertautan antara dua variabel atau lebih. Sehingga ada yang berpendapat bahwa hipotesis hanya dapat dibuat untuk penelitian komparatif dan korelasi saja. b. Hipotesis harus sesuai dengan fakta. Sumber dugaan seperti yang sudah dijelaskan dapat berasa pengalaman dan hasil penelitian yang menghasilkan fakta-fakta c. Hipotesis harus sesuai dengan teori. Sehingga untuk menyusun hipotesis peneliti sebaiknya menguasai terlebih dahulu landasan teori yang relevan. d. Hipotesis harus dapat diuji. Hipotesis merupakan dugaan yang masih lemah, sehingga perlu dilakukan penujian. 30 e. Hipotesis harus sederhana dan dirumuskan dengan jelas. Dalam menyusun hipotesis upaya menggunakan kalimat yang efektif dan tidak bersayap. f. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta. g. Hipotesis dinyatakan dengan kalimat pernyataan yang bersifat deklaratif (bukan berbentuk pertanyaan). i) Populasi dan Sampling Penelitian 1) Populasi Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai subyek pada wilayah serta waktu tertentu yang akan diamati atau diteliti oleh peneliti. Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Zuldafial, 2012). Berdasarkan sifatnya populasi juga terbagi menjadi dua bagian, yakni populasi homogen dan heterogen. Populasi homogen berarti populasi yang memiliki unsur-unsur bersifat sama. Populasi jenis ini tidak mempersoalkan jumlah secara kuantitatif. Penelitian di bidang eksakta memiliki populasi bersifat homogen seperti larutan air, cairan, dsb. Sementara populasi heterogen berarti unsur-unsur dalam populasi tersebut memiliki sifat yang beragam atau bervariasi. Populasi jenis ini memerlukan batas- batas yang harus ditetapkan terlebih dahulu baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada penelitian di bidang sosial populasi yang digunakan cenderung bersifat heterogen karena subjeknya yang seringkali adalah manusia serta gejala-gejala sosial dalam kehidupan manusia. 2) Sampel Sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi 33 populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden dijadikan sampel. c. Purposive sampling, yaitu responden yang terpilih menjadi anggota atas dasar pertimbangan peneliti sendiri. d. Judgment sampling, sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya e. Quota sampling, merupakan metode penerapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quota masing- masing kelompok terpenuhi, penelitian belum dianggap selesai. f. Snowball sampling, digunakan jika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. a. Menentukan jumlah sampling 1. Ukuran sampel dengan teori slovin (1960) Salah satu literatur yang paling banyak digunakan adalah penentuan ukuran sampel menggunakan rumus slovin (1960). Rumus sampel : Rumus slovin n= besar sampel yang ; N= ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi ; e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam penelitian tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05. 34 Contoh penentuan ukuran sampel dengan rumus slovin Misalkan satu populasi berukuran Rp1.000 elemen/anggota, akan dilakukan survei dengan mengambil beberapa sampel menggunakan rumus slovin. Mata perhitungan sederhana dalam menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut; Diketahui; N= 1,000 orang e= dengan tingkat signifikansi sebesar 95% atau 0,05 Maka; Karena sampel harus berupa angka bulat dan orang, maka kita lakukan pembulatan mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5 maka kita bulatkan ke atas dan sebaliknya. 2. Ukuran sampel penelitian menurut Jacob Cohen Formula sampel Jacob Cohen 35 Contoh: Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1 Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76 maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203 3. Menentukan ukuran sampel dengan formula Cochran, W. G. (1977) Cochran membagi 2 teknik menentukan sampel berdasarkan data populasi yang bersifat kontinu dan bersifat kategori. Formula Cochran untuk data kategori n = ukuran sampel yang akan kita cari z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat kepercayaan tertentu. p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara 0-1, misal 0.5, 0.2, dst. q = proporsi kategori lain selain p yang juga dituliskan sebagai (1-p) e = margin error Contoh : Sebagai contoh, katakan kita ingin mengevaluasi program penyuluhan yang mengajak masyarakat untuk menggunakan e-voting dalam pemilukada. Anggaplah populasinya besar tetapi kita tidak tahu persentase dari penerimaan e-voting tersebut. Oleh karena itu, kita berasumsi tingkat penerimaannya 50:50 atau p = 0,5. Selanjutnya kita pilih α = 0,05 dan keakuratan 5% . 38  Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu kategori saja).  Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang). 3) Skala Interval Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak. Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang. Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:  Kategori data memiliki sifat saling memisah.  Kategori data memiliki aturan yang logis.  Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang dimilikinya.  Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.  Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut). 4) Skala rasio Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki 39 nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada. Contohnya sebagai berikut: Tabel 2. Skala Rasio Skala pengukuran variabel penting untuk penentuan uji statistik yang sesuai: skala nominal dan ordinal hanya bisa menggunakan uji statistik non parametrik, sedangkan skala interval dan rasio bisa menggunakan statistik parametrik. 4.13. UJI VALIDITAS Uji Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan kemampuan instrumen pengumpulan data untuk mengukur apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang sedang diukur. Validitas berhubungan dengan suatu perubahan mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan 40 data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga memiliki kecermatan tinggi. Arti kecermatan disini adalah dapat mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya. 4.14. UJI RELIABILITAS Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan. Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda. Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai 43 BAB II SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI Dalam penulisan tugas akhir dengan bentuk skripsi ada 4 bab yang harus dituliskan, dimana terdiri dari Bab I, Bab II, Bab 3, dan Bab 4. Dari keempat bab tersebut mempunyai isian yang berbeda-beda, dimana penjelasan lebih lengkap dibawah ini sesuai dengan bab masing-masing. BAB 1 PENDAHULUAN A. Judul Judul penelitian terdiri atas susunan kata yang mampu memberi gambaran atas keseluruhan isi penelitian yang akan dikerjakan oleh mahasiswa. Judul penelitian dapat disertai dengan sub judul yang menjelaskan judul utama. Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika membuat judul penelitian. 1. Judul harus dapat menggambarkan substansi atau isi kegiatan penelitian yang akan dilakukan atau isi karya tulis skripsi yang akan dibuat. 2. Judul tidak boleh dirumuskan terlalu umum. Sebuah judul harus dibuat secara lebih spesifik untuk bisa memberikan gamabran yang lebih jelas kepada pembaca 3. Judul tidak boleh terlalu panjang sehingga tidak membingungkan pembaca 4. Judul tidak boleh mengandung suatu singkatan kata atau kalimat yang bisa membingungkan pembaca 44 5. Judul skripsi harus informatif sehingga menarik perhatian. Ini harus memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian yang dilakukan. 6. Akronim, singkatan dan inisial tidak diperbolehkan dalam judul skripsi. 7. Judul dengan kata-kata sederhana, lugas namun spesifik B. Latar Belakang Masalah Pada latar belakang masalah harus mampu mendeskripsikan urgensi masalah yang akan diteliti secara empiris. Latar belakang masalah dalam penelitian memiliki arti mendiskusikan tentang hal-hal penting yang mnejadi alas an mendasar mengapa sebuah penelitian itu menjadi penting dan bermanfaat untuk ditelusuri lebih lanjut dengan mnerapkan seperangkat metodologi yang sesuai. Dalam penulisan latar belakang masalah, pelru adanya penjelasan terkait alasan pemilihan topik, menyajikan data untuk mendukung topik. Penulis bisa meperkuat fakta tersebut dengan cara menampilkan data-data yang diperoleh dari sumber data primer (wawancara kepada pihak yang terkait) maupun sumber data sekunder (dokumen atau media massa). Apabila penelitian yang akan diselenggarakan adalah basic research (penelitian yang berorientasi pada pengembangan keilmuan) maka peneliti harus mampu memberikan alasan yang kuat mengenai pentingnya untuk melakukan penelitian atas suatu teori atau model yang dipilih oleh peneliti. Peneliti dapat memperkuat alasannya dengan cara menggambarkan penelitian- penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atas teori atau model yang akan diteliti. Selanjuntya peneliti dapat meyakinkan bahwa latar sosial dari penelitian yang akan digunakan dalam 45 penelitiannya memiliki kesamaan dengan latar sosial dari penelitian sebelumnya sehingga relevan digunakan untuk menguji teori atau model yang akan diteliti. Gambar 1 Mengenai Susunan Pembuatan Latar Belakang yang Benar Sumber: (Al-Hamdi et al., 2020). Secara garis besar, isi dari latar belakang dalam karya tulis ilmiah adalah : 1. Data atau fakta yang ada Hal ini akan menjadi acuan dalam penulisan latar belakang. Dengan data atau fakta yang diperoleh, penulis harus menjabarkan masalah apa yang akan dibahas. Tentu saja data ini nantinya akan dibandingkan dengan teori-teori yang ada atau standar keilmuan. Jika berbeda, disitulah letak permasalahannya. 2. Analisis Gambaran umum Objek serta ruang lingkup Fakta, data dan pendapat ahli Alternatif solusi 48 1. Manfaat teoritis adalah manfaat kegiatan penelitian dalam memberikan sumbangan pada pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang digunakan di dalam kegiatan penelitian 2. Manfaat praktis adalah manfaat kegiatan penelitian di dalam memberikan rekomendasi kepada kegiatan penelitian berikutnya atau kepada pembuat kebijakan yang terkait dengan amsalah penelitian yang dijawab di dalam penelitian yang diselenggarakan. F. Kerangka Teori Kerangka teori pada dasarnya sebuah rangkaian penjelasan masalah peneltian berbasis pada penelitian sebelumnya. Tinjauan Pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Dengan perkembangan teknologi yanga ada saat ini, peneliti dapat memperoleh berbagai sumber tinjauan pustaka tanpa harus ke perpustakaan hanya cukup melalui internet dengan memasukkan kata kunci sesuai dengan topik yang dicari. Salah satunya yaitu online journal, e-book, maupun berbagai informasi virtual. Setiap penelitian selalu disertai dengan pemikiran-pemikiran teoritis, dalam hal ini karena adanya hubungan timbal balik yang erat antara teori dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan kostruksi. Sebelum mendefinisikan teori, ada dua istilah yang perlu dijelaskan yaitu konsep dan proposisi. Konsep menunjuk pada istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Proposisi merupakan hubungan yang logis antara dua konsep. 49 G. Definisi Konseptual dan Operasional Definisi konspetual maupun operasional sebagai bagian atau unsur yang melekat dari sebuah penelitian. Definisi konspetual dan operasional merupakan turunan dari kerangka teori yang lebih dikerucutkan lagi. Definisi konspetual lebih menjabarkan terkait dengan variable yang akan diteliti. Sedangkan definisi oeprasional lebih ke bagaimana cara mengukur variable yang telah ditentukan pada definisi konspetual. Lebih lanjut, Definisi konseptual adalah abstraksi yang diungkapkan dalam kata-kata sehingga dapat membantu pemahaman terhadap suatu hal, bahkan dianggap mampu untuk menggambarkan sesuatu dalam hal karakteristik abstrak dan hubungannya dengan entitas konseptual lainnya. Sedangkan definisi operasional secara terperinci memiliki beberapa tujuan, yaitu: (i) menetapkan aturan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur variabel; (ii) memberikan arti yang tidak ambigu dan konsisten untuk istilah/variabel yang jika tidak dilengkapi dengan definisi operasional, maka dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda; (iii) membuat pengumpulan data serta analisis lebih fokus dan efisien; (iv) memandu jenis data dan informasi apa yang dicari oleh peneliti. H. Kerangka Berfikir Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian (research question), dan merepresentasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep tersebut (Sinambela, 2014). Kerangka berpikir yang baik akan 50 menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis, peneliti perlu menjalaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pertautan antar variabel tersebut dijelaskan pada paradigma penelitian. Oleh karena itu, setiap penyusunan paradigma penelitian harus berdasarkan pada kerangka berpikir. I. Metode Penelitian Sub bab metode penelitian harus mampu menjelaskan perihal cara yang akan ditempuh oleh peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Supaya gambaran mengenai teknik atau cara di dalam melaksanakan penelitian tersebut dapat dijelaskan secara menyeluruh, maka di dalam sub bab ini juga harus dijelaskan mengenai kedudukan paradigmatis dari penelitian yang akan diselenggarakan. Dengan begitu maka sub bab metode penelitian akan meliputi bagian-bagian berikut ini. 1) Jenis Penelitian. Penelitian yang digunakan menggunakan jenis metode penelitian kuantitatif atau kualitatif. Penulis harus menjelaskan rasionalisasi penelitian tersebut harus menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif. 2) Lokasi Penelitian Merupakan objek penelitian diamana kegiatan penelitian dilakukan. Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk mempermudah atau memperjelas lokasi yang menjadi sasaran dalam penelitian. 3) Jenis Data Data primer merupakan jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber utama, sedangkan data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan atau tersedia untuk peneliti dari pihak lain. 53 terisi atau semua pertanyaan terjawab secara memuaskan. Pemeriksaan kualitas data dilakukan dengan memastikan data yang missing dan perlukah dilakukan pencarian data tambahan. 2. Penganalisisan Data Setelah data terklasifikasi dengan jelas, analisis data bisa dilakukan untuk menemukan pola. Pada tahap ini ada perbedaan yang menonjol adalah antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Riset kuantitatif umumnya menerapkan statistik. Sedangkan riset kualitatif menerapkan coding. Keduanya bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan software komputer. 3. Penafsiran Hasil Analisis Jika data telah selesai dianalisis, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah menafsirkan hasil analisis data tersebut. Penafsiran hasil analisis data bertujuan untuk memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Pengambilan kesimpulan tersebut dilakukan dengan cara membandingkan tafsiran yang telah dirumuskan dengan hasil analisis data yang telah diperoleh, sehingga pada akhirnya peneliti dapat mengambil kesimpulan apakah menerima atau menolak anggapan yang telah dirumuskan. BAB 2 DESKRIPSI ATAU OBJEK PENELITIAN Pada bagian ini, peneliti mendeskripsikan secara umum terkait dengan objek penelitian. objek penelitian sosial bisa kita klaim sangat mungkin melibatkan individu, kelompok, atau masyarakat sejauh objek tersebut merupakan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penulisan objek penelitian ini peneliti atau mahasiswa bukan melakukan copy 54 paste melainkan juga mencari dan menampilkan data yang relevan dengan topik penelitiannya. Misalkan data jumlah pegawai pada instansi pemerintahan, jumlah UMKM atau produk UMKM, dan lain sebagainya. BAB 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hal-hal yang disajikan dalam hasil penelitian dapat berupa spesifikasi teknik, hasil perancangan, hasil eksperimen (model fisik, matematik atau analog), survei (kuesioner, wawancara, pengukuran atau observasi) dan pengolahan data sekunder. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk uraian, tabel dan gambar (gambar rancangan, grafik, foto, skema, sketsa, diagram, peta). Pembahasan hasil penelitian dilakukan secara kritis (critical thinking), mengacu pada konsep-konsep dasar, literature review, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, untuk menjawab dan menerangkan tentang apa, mengapa, bagaimana, kapan, di mana dan halhal yang terkait dengan hasil penelitian. Hasil penelitian perlu dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk dibahas lebih lanjut. Pembahasan diarahkan agar dapat menjawab tujuan penelitian. Selain hal tersebut yang perlu diperhatikan adalah hasil suatu penelitian dapat disajikan dalam tiga cara penyajian, yaitu penyajian tekstual, penyajian tabular, dan penyajian grafik. Penulis atau peneliti dapat menggabungkan tiga cara penyajian tersebut dalam melaporkan hasil penelitiannya yang dapat disesuaikan. BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran dinyatakan secara terpisah. a. Kesimpulan merupakan uraian singkat untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan hasil pembahasan. 55 b. Saran harus disajikan sebagai tindak lanjut dari kesimpulan dan menjawab maksud penelitian. Saran juga dapat berisi usulan penelitian lanjutan. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA Tuliskan seluruh literatur yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam penulisan proposal penelitian. Gunakan kaidah penulisan daftar pustaka sebagaimana akan dijelaskan di dalam bab tersendiri pada buku panduan ini perihal etika dan teknik pengutipan menggunakan APA (American Psychological Association) style dengan menggunakan bantuan tools seperti Mendeley, Zotero, atau end note. 58 menarik agar pembaca ingin mengetahui lebih lanjut apa isi artikel tersebut sehingga ingin membaca lebih lanjut. Penulisan abstrak biasanya ditulis menggunakan 1 (satu) spasi. Kata Kunci atau Keywords Kata kunci diberikan untuk memudahkan dalam melakukan pencarian secara online. Pemberian kata kunci diambil dari kata yang menjadi pokok dari tulisan tersebut, bisa diambil dari judul tulisan atau penelitian tersebut atau diambil dari inti yang akan dibahas dalam penelitian dan sering muncul dalam artikel tersebut. Kata kunci terdiri sebanyak 3-5 kata. Pendahuluan Pada bagian pendahuluan, yang harus diuraikan dan dipaparkan adalah latar belakang permasalahan secara lugas, tegas, dan tidak bertele-tele, sehingga pembaca merasakan bahwa topik atau permasalahan yang diangkat adalah hal yang memang betul-betul urgent. Permasalahan yang diangkat juga harus dapat menjabarkan data dan fakta, sehingga tidak hanya opini penulis. Pada bagian pendahuluan juga di dalamnya selain memuat latar belakang dan permasalahan juga memuat tujuan dan manfaat topik yang akan diteliti. Jika pada rumusan masalah tidak dapat menjelaskan secara rasional, kadangkala reviewer jurnal tidak akan melanjutkan membaca dan akan menolak artikel yang disubmit. Maka dari itu, pendahuluan umumnya harus dibuat sebagai gambaran secara keseluruhan apa yang akan kita lakukan dalam proses penelitian, mengapa penelitian itu dilakukan, siapa yang telah meneliti hal sama dan bagaimana hasil penelitian ini membawa manfaat dan perubahan besar. Ini juga biasa disebut dengan thesis Mini. 59 Dalam menulis pendahuluan penyajiannya harus runut secara kronologis dan sistematis. Artinya, kaitan logika antara alinea pertama dengan berikutnya harus jelas. Bagian pendahuluan ini harus dapat menarik perhatian pembaca dan sebaiknya dituliskan secara singkat untuk menghindari pembaca kehilangan perhatian. Selain itu, kadangkala beberapa editor jurnal menghendaki kajian pustaka atau literature review dijadikan satu dengan pendahuluan, sehingga dalam hal ini biasanya penulis harus bisa mengelaborasi teori-teori atau penelitian- penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal ini pula penulis tidak perlu menuliskan sub bagian kajian Pustaka lagi jika sudah dijadikan satu ke dalam pendahuluan. Kajian Pustaka/Tinjauan Pustaka Kajian pustaka adalah suatu tahapan penelitian yang berupaya untuk melakukan pendalaman masalah atau kajian terhadap teori dan konsep yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Berikut adalah contoh kajian pustaka yang baik dan benar. Memilih sumber pustaka, seperti dapat berupa skripsi, tesis, disertasi, makalah, paper, jurnal penelitian baik nasional dan internasional, buku, situs internet yang kredibel, berita dan yang lain-lain. Memilih sumber pustaka yang baik penting untuk menghasilkan kutipan atau ide yang tepat. Cara untuk membuat kajian pustaka yang tepat adalah: (1) Formulasikan Permasalahan (2) Cari Literatur : a. Cari literatur yang relevan dengan penelitian b. Dapatkan gambaran (overview) topik penelitian c. Sumber sumber penelitian sangan membantu bila didukung pengetahuan topik yang dikaji. 60 d. Sumber sumber tersebut berikan gambaran/ringkasan penelitian sebelumnya (3) Evaluasi Data a. Lihatlah kontribusi apa saja terhadap topik yang dibahas b. Cari dan temukan sumber data yang tepat sesuai kebutuhan guna mendukung penelitian c. Data bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun data yang berasal dati kombinasi keduanya (4) Analisis dan Interpretasikan a. Diskusikan dan temukan serta ringkas literatur (5) Summary (rangkuman) ini digunakan sebagai pengingat sumber yang pernah dibaca, sehingga pada saat menulis studi pustaka atau literature review, tidak perlu mengulang lagi untuk membaca sumber secara keseluruhan. a. Adapun hal-hal yang perlu untuk dicatat dalam rangkuman antara lain: Penulis, Tahun, Judul dan Sumber (Buku, Jurnal, Proceedings atau Technical Report) dari tulisan yang dibaca, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran. Hal yang perlu diperhatikan juga untuk menuliskan kajian pustaka, untuk keperluan tersebut penulis perlu untuk menata rangkuman dan mengelompokkannya berdasarkan beberapa kriteria yang kita perlukan seperti berdasarkan pada tema penelitian, jenis penelitian, pendukung atau penentang dll. Satu hal yang bisa dijadikan tips dalam menulis studi pustaka atau literature review adalah ‘Paraphrasing’ (melakukan pengungkapan ulang terhadap pernyataan orang lain dengan cara berbeda dengan aslinya). Paraphrasing ini 63 3. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISPO) (https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jispo/index) 4. Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan dan Administrasi Publik (http://ejournal.fisip.unjani.ac.id/index.php/jurnal- academia-praja) 5. Reformasi : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index) 6. JIPSi : Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi (https://ojs.unikom.ac.id/index.php/jipsi) 7. Jurnal ISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (https://iisip.ac.id/index.php/jurnalisip) 8. Journal of Governance: Jurnal Ilmu Pemerintahan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jog/index) 9. Journal of Governance and Public Policy (https://journal.umy.ac.id/index.php/gpp) 10. Policy & Governance Review (https://journal.iapa.or.id/pgr) 11. Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara (http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/jdg) 12. Journal of Public Administration and Local Governance (https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/publicadminis) 13. Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi (https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi) 14. JED (Jurnal Etika Demokrasi) (https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jed/) 15. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan) (http://journal.ipb.ac.id/p2wd) 64 16. Inovasi : Jurnal Politik dan Kebijakan (http://jurnal.balitbang.sumutprov.go.id/index.php/inov asi) 17. Matra Pembaruan: Jurnal Inovasi Kebijakan (http://jurnal.kemendagri.go.id/index.php/mp/) 18. JAKP Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik (https://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail/?id=6324) 19. JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik) (http://ojs.umsida.ac.id/index.php/jkmp) 20. MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan (https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/issue/a rchive) 21. SOSHUM : Jurnal Sosial dan Humaniora (https://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM) 65 BAB IV KUTIPAN a. American Psychological Association (APA) Style Pada tahan penulisan referensi atau sitasi dengan menggunakan APA style ada beberapa hal yang harus diperhatikan, karena dalam pengutipan menggunakan APA style sangat berbeda dengan Harvard style. Maka dari itu beberapa hal yang secara umum harus diperhatikan dalam penulisan dengan APA style adalah sebagai berikut: 1. Nama pengarang ditulis dengan cara dibalik dan ada singkatan 2. Tahun terbit selalu di beri tanda kurung 3. Judul artikel/buku. Jika yang dikutip adalah buku maka judul buku dicetak miring, sedangkan jika mengutip dari artikel jurnal maka judul artikel tidak dicetak miring, tetapi yang dicetak miring adalah nama jurnalnya. 4. Jika buku maka yang ditulis langkah keempat adalah kota penerbit. Tetapi jika jurnal yang dikutip maka langkahnya menulis nama jurnal. 5. Langkh terakhir adalah penerbit buku seperti UMY Press, Pustaka Pelajar dan lain sebagainya. Demi mempermudah dalam penulisan referensi atau sitasi dengan menggunakan APA style maka akan saya berikan beberapa contoh penulisan baik dari Buku, Jurnal, Berita Online, maupun dari Youtube. Berikut adalah contoh mengenai penulisan referensi atau sitasi dengan menggunakan APA style. a) Contoh Penulisan Referensi/Sitasi dari Buku Al-Hamdi, R. (2020). Paradigma Politik BAB V LAMPIRAN Halaman Sampul PERAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DALAM FENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SIFIL DI PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI Untuk Memenubi Sebagion Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 mu Pemerintaban Pada Fakultas Iimu Sosial Dan Ima Politik ‘Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh: MUHAMMAD EKO ATMOJO 20090520033] JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, ‘UNIVERSITAS MUHAMMADIVAH YOCYAKARTA TAHUN 2013 68 Lembar Pengesahan LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PERAN BADAN KEPEGAWALAN DAERAH DALAM PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012 ‘Oleh: 20090520082 Telah dipertahankan dan disahkan di depan Tim Penguji Jurusan Iimu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Imru Politik: Universitas Muhammadiya Yogyakarta Pada: HarivTanggal = Selasa,27 Agustus 2013 Tempat Ruang Ujian Skaipsi Iimu Pemerintahan Jam 10.00 WB SUSUNAN TIM PENGUJI Ketua Penguji Dr. Dyah Mutiarin, M.Si Pengujil Penguji Dr. Dian Eka Rahmawati,S.P.,MSi Drs. H. Juhari Sasmito Aji, MSi ‘Mengetahui, Ketua Program Studi Iimu ‘Pemerintahan Dr. Tunjung Sulaksono, 8.1P., M.Si 69 Lembar Pernyataan ‘HALAMAN PERNYATAAN Dengan ini saye menyatakan bahwwa skripsi yang saya bust ini benar-benar merupakam hasil karys sendivi, dan di dalammya tidak terdapat karya yang pemash digjukan untuk memperoleh gelar kesarjanam pada suatu pergurum tingsi manapan, Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karye dau stu pandepet orang lain yang pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecusli ‘yang tertulis dalam naskeh dan disebutkan dalam daftar pustaka Selanjutaya spabile dienwudian hari terbukei terdapat duplikast, serta ads pihals lain yonz merasa dirugiken dan ment, maka saya akan beranggung jewab sera menerims sagals konsekuensi yang menyertzinya. ‘Youyakans, 27 aguems 2013 M Eko Atmojo. 70 73 Penelitian yang Bersifat: Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, dan Konstruktif (Edisi ke-3). Bandung: Alfabeta. Zuldafial. (2012). Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Media Perkasa. Pertama kali diterbitkan oleh: Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gedung E2 Lt. 1 Kampus UMY Terpadu Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183 Telp. (+62 274) 387656 Ext. 121, Fax. (+62 274) 387646 Email: ip_umy@umy.ac.id Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir Program Studi Ilmu Pemerintahan
Docsity logo



Copyright © 2024 Ladybird Srl - Via Leonardo da Vinci 16, 10126, Torino, Italy - VAT 10816460017 - All rights reserved